May 25, 2012

Marak Perampokan, Minimarket Harus Evaluasi


  Polisi berharap peristiwa perampokan, khususnya yang terjadi di minimarket 24 jam harus menjadi bahan evaluasi tersendiri bagi pengelola minimarket. Banyak pelaku perampokan saat ini menggunakan senjata api dan kerap melukai korbannya.

Menurut Kabag Humas Polresta Bekasi, AKP Bambang Wahyudi, pengelola minimarket harus meningkatkan koordinasi dengan polisi untuk menekan terjadinya perampokan. Terkait  perampokan yang terjadi di  minimarket Alfamart di Jalan Raya Urip Sumoharjo, RT 05 RW 02, Desa Waluya, Kecamatan Cikarang Utara, Kamis malam, 24 Mei 2012 lalu, Polresta Kabupaten Bekasi Jawa Barat, masih melakukan pengembangan.

"Bukti-bukti dari keterangan para saksi masih dikumpulkan.  Masih harus dipastikan apakah ada keterlibatan orang dalam," kata AKP Bambang Wahyudi.

Terkait hal ini, pengelola minimarket Alfamart memasang 1.500 closed circuit television di seluruh Jabodetabek untuk mengurangi angka kejahatan.

"Sudah dipasang di seluruh Jabodetabek.  Jumlah CCTV itu akan ditambah lagi,"  ujar Manager Humas PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart), Chairullah.

Ditambahkan Chairullah, akan dimaksimalkan kerjasama dengan kepolisiaan wilayah untuk mengantisipasi maraknya aksi kejahatan minimarket, terutama yang buka 24 jam. Terutama pola keamanan di lingkungan sekitar minimarket.

"CCTV tentu bisa membatu polisi dalam rangka mencari ciri-ciri pelaku dan untuk mengetahui modus perampokan," katanya.

Sebelumnya, aksi perampokan dilakukan dua pelaku yang mengendarai motor jenis Honda Supra X dengan nomor polisi B 5634 DX. Peristiwa itu berlangsung dramatis. Salah satu pelaku yang membawa senjata api (belakangan diketahui mainan) sempat melakukan penyanderaan terhadap empat penjaga toko di dalam gudang.

Karena kalah jumlah satu pelaku berhasil dilumpuhkan dan dikeroyok hingga tewas. Sementara pelaku lainnya berhasil membawa kabur uang sebanyak Rp2 juta.

0 comments:

Post a Comment