Kabar duka kembali muncul di lapangan hijau. Gelandang Livorno, Piermario Morosini, mengalami serangan jantung dan meninggal dunia saat membela timnya melawan Pescara di Serie-B Liga Italia di Stadio Adriatico hari Sabtu, 14 April 2012.
Spekulasi menyeruak soal apa penyebab kematian pemain berusia 25 tahun itu. Morosini diyakini meninggal akibat mengalami tiga kali serangan jantung sebelum menghembuskan nafas terakhirnya. Tapi, ada juga yang menganggap nyawanya tak terselamatkan karena lambannya penanganan petugas medis.
"Sangat disayangkan, mereka bilang dia (Morosini) menderita tiga serangan jantung secara beruntun. Saya tidak bisa berkata-kata lagi, ini adalah sebuah tragedi. Dia seharusnya tidak meninggal dalam usia muda di lapangan sepakbola," jelas Presiden Pescara Daniele Sebastiani seperti dilansir Football Italia.
Namun ada juga tuduhan kematian Morosini disebabkan keterlambatan penanganan medis di lokasi. Pasalnya, butuh sekitar enam menit usai dia ambruk, mobil ambulans baru bisa memasuki Stadion Adriatico. Kabarnya keterlambatan tersebut karena mobil polisi lalu lintas menghalangi pintu masuk darurat stadion.
Selain masalah keterlambatan ambulans, masih diselidiki juga apakah petugas medis yang melakukan penanganan sudah dilengkapi alat kejut jantung (defibrillator). Saat menangani Morosini yang terbujur kaku di lapangan hijau, petugas medis tampak hanya melakukan pertolongan pertama atau CPR (Cardiopulmonary Resuscitation).
Spekulasi menyeruak soal apa penyebab kematian pemain berusia 25 tahun itu. Morosini diyakini meninggal akibat mengalami tiga kali serangan jantung sebelum menghembuskan nafas terakhirnya. Tapi, ada juga yang menganggap nyawanya tak terselamatkan karena lambannya penanganan petugas medis.
"Sangat disayangkan, mereka bilang dia (Morosini) menderita tiga serangan jantung secara beruntun. Saya tidak bisa berkata-kata lagi, ini adalah sebuah tragedi. Dia seharusnya tidak meninggal dalam usia muda di lapangan sepakbola," jelas Presiden Pescara Daniele Sebastiani seperti dilansir Football Italia.
Namun ada juga tuduhan kematian Morosini disebabkan keterlambatan penanganan medis di lokasi. Pasalnya, butuh sekitar enam menit usai dia ambruk, mobil ambulans baru bisa memasuki Stadion Adriatico. Kabarnya keterlambatan tersebut karena mobil polisi lalu lintas menghalangi pintu masuk darurat stadion.
Selain masalah keterlambatan ambulans, masih diselidiki juga apakah petugas medis yang melakukan penanganan sudah dilengkapi alat kejut jantung (defibrillator). Saat menangani Morosini yang terbujur kaku di lapangan hijau, petugas medis tampak hanya melakukan pertolongan pertama atau CPR (Cardiopulmonary Resuscitation).
0 comments:
Post a Comment